Ungkapan sederhana “Mencegah Lebih Baik dari Mengobati” mencerminkan urgensi pencegahan dalam kesehatan, yang sering kali belum sepenuhnya tersadari oleh masyarakat. Namun, dengan kemajuan teknologi dan informasi, paparan informasi kesehatan promotif dan preventif semakin meluas. Saat ini, kebiasaan menyepelekan gejala kesehatan ringan masih umum terjadi, sehingga pencegahan dan deteksi dini penyakit, terutama penyakit gigi dan mulut, menjadi sangat penting.
Data dari survei kesehatan nasional menunjukkan tingginya prevalensi kerusakan gigi di Indonesia, namun kesadaran akan pentingnya perawatan gigi dan mulut masih rendah. Deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan menghemat biaya pengobatan. Di era masyarakat 5.0, kemajuan teknologi membuka peluang baru untuk deteksi dini penyakit gigi dan mulut, sehingga dapat mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan dalam diagnosis kesehatan gigi dan mulut.
Kontribusi terhadap upaya peningkatan kesadaran terhadap penyakit gigi dan mulut kali ini diwujudkan dengan bentuk promosi kesehatan gigi dan mulut remaja (promkesgilut) melalui kegiatan pemberdayaan dan pengembangan desa mitra. Kegiatan promosi, pengenalan aplikasi deteksi penyakit gigi mulut, serta pemeriksaan kondisi gigi mulut dilakukan kepada siswa-siswi SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta sebagai salah satu bagian dan perwakilan penting dari kelompok Masyarakat Desa Pringgokusuman di wilayah Gedongtengen Yogyakarta. Kegiatan ini terlaksana dengan adanya bantuan dan dukungan dari pihak Puskesmas Gedongtengen sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bertanggung jawab pada penatalaksanaan promosi Kesehatan gigi dan mulut dibawah kementerian Kesehatan RI, tidak lupa juga peran serta aktif dan kooperatif dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta.
Program promkesgilut ini dilaksanakan pada Senin (19/2) di Ruang Pertemuan SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta. Sebanyak 40 siswa kelas 7 dan 8 dipilih berdasarkan data hasil skrining kondisi kesehatan gigi mulut yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh pihak Puskesmas Gedongtengen. Kegiatan dibuka oleh pembukaan dan sambutan dari ketua pengabdian drg. Arya Adiningrat, Ph.D. dan Kepala SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta, Dian Sriwidiarti, M.Pd. Kegiatan pertama yaitu penyuluhan mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Gedongtengen yang diwakilkan oleh drg. Antonieta Peppy Widyaningtiyan. Dalam penyuluhan ini diperkenalkan materi terkait regulasi, alur, serta pelayanan yang tersedia di Puskesmas Gedongtengen terkait Kesehatan gigi dan mulut. Pematerian selanjutnya yaitu mengenai kesehatan gigi dan mulut remaja oleh drg. Wustha Farani, MDSc., Sp.KGA. Untuk mengetahui tingkat penyerapan materi penyuluhan, maka juga dilaksanakan pre- dan post-test sebagai salah satu indikator evaluasi summatif dari program ini.
Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan penyuluhan hingga selesai. Kegiatan penyuluhan berjalan interaktif antara peserta dan pemateri. Hasil evaluasi pre- dan post-test menunjukkan sebanyak 22 (55%) siswa menunjukkan peningkatan skor pasca penyuluhan, 15 (37.5%) peserta menunjukkan perolehan skor yang sama pada sebelum dan pasca penyuluhan, sedangkan hanya 3 siswa (7.5%) yang menunjukkan skor yang lebih rendah pasca penyuluhan.
Kegiatan dilanjutkan dengan promosi dan pengenalan terkait berbagai macam website atau teknologi digital yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut oleh drg. Arya Adiningrat, Ph.D. Salah satu yang diperkenalkan yaitu aplikasi deteksi dini penyakit gigi dan mulut (My DENDI Care). Para peserta dipersilahkan untuk mendownload dan mencoba secara langsung aplikasi tersebut.
Dalam sesi ini peserta terlihat antusias dalam mendengarkan materi dan mencoba aplikasi untuk melihat kondisi kesehatan gigi dan mulutnya. drg. Arya Adiningrat, Ph.D juga tak lupa mengajak para siswa untuk memeriksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulutnya ke dokter gigi atau fasilitas layanan Kesehatan terdekat seperti Puskesmas Gedongtengen. Setelah sesi pematerian selesai, kemudian dilanjutkan pemeriksaan kondisi rongga mulut siswa- siswi yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kedokteran Gigi UMY dengan didampingi oleh drg. Mohammad Fadyl Yunizar, M.PH., Ph.D.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta (33 siswa) memiliki kondisi rongga mulut yang kurang sehat dan sebagian kecil (7 siswa) memiliki kondisi rongga mulut yang sehat. Program pengabdian masyarakat di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta berjalan cukup lancer mulai dari pembukaan hingga sesi pemeriksaan rongga mulut. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan pemberian plakat tanda terima kasih dari Tim Promkesgilut Fakultas Kedokteran Gigi UMY kepada perwakilan Puskesmas Gedongtengen dan guru perwakilan SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta.
Program kali ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan pemahaman siswa-siswi mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran para peserta terhadap pentingnya pemeriksaan atau deteksi dini terhadap penyakit gigi