Dalam rangka melakukan konsolidasi gerakan pemberdayaan masyarakat di DIY, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MPM PWM DIY) menyelenggarakan rapat kerja wilayah (RAKERWIL) pada Sabtu, (2/9/23) di gedung pertemuan PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman. Rakerwil ini mengambil tema “Kolaborasi Membangun Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat untuk Yogyakarta Berkemajuan.”
Dalam rangka mewujudkan kolaborasi gerakan, beberapa majelis yang berkaitan dengan pemberdayaan di lingkungan PWM DIY juga diundang dalam rakerwil ini. Diantaranya, Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PWM DIY, Majelis Pengembangan Wakaf PWM DIY, Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial PWM DIY, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting dan Pengembangan Masjid PWM DIY, dan LazisMU DIY. Sementara itu struktur di luar PWM juga diundang seperti Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD, LPM UMY dan LPM UNISA, serta dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY.
Beberapa perwakilan MPM Pimpinan Cabang Muhammadiyah juga diundang dalam kegiatan rakerwil ini. Diantaranya, MPM PCM Minggir, MPM PCM Piyungan, MPM PCM Banguntapan Selatan, MPM Samigaluh, MPM PCM Kalibawang, MPM PCM Tanjungsari, MPM PCM Rongkop, MPM PCM Patuk dan MPM PCM Umbulharjo. Keberadaan MPM di tingkat cabang (kecamatan) yang diundang telah memiliki program-program pemberdayaan sebagai bentuk dari gerakan pemberdayaan Muhammadiyah.
Menurut Agus Amin Syaifuddin Ketua MPM PWM DIY menyampaikan Raker ini telah menyepakati program strategis unggulan diantaranya yaitu: Pembentukan jamaah tani Muhammadiyah atau JATAM, Sekolah Kader Pemberdayaan (SEKAM), Program Penurunan Kerawanan Sosial Berbasi Keluarga, Program Pengelolaan Sampah Rumah Tangga berbasis Cabang dan Ranting, Pengembangan Program Unggulan berbasis potensi daerah seperti Aren di Kulonprogo, Mocaf-Ulat Sutera dan Minyak Atsiri di Gunungkidul, serta Eduwisata di Sleman.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah PWM DIY, Dr. Nurul Yamin, M.Si., dalam arahanya diharapkan MPM DIY bisa menjadi benchmark model pengembangan program pemberdayaan karena DIY memiliki berbagai potensi. Sementara itu menurut Dr Ihwan Ahada Ketua Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) DIY yang di temui Ketika memantau rapat diskusi dalam Raker tersebut menyampaikan bahwa Kata kunci dalam pemberdayaan itu adalah Sinergi, Kohesi, dan Kolaborasi. Sinergi harus di Bangun, Kohesi di kuatkan dan kolaborasi sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah kita bangun dengan berbagi pihak. Jika itu semua berjalan dengan baik maka MPM akan menjadi Suluh yang berpijar dalam Kegelapan.