Kualitas udara menunjukkan kualitas yang buruk karena dampak polusi. Terdapat variasi jenis polusi udara di sekitar lingkungan Anda yang mampu memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
Menurut penjelasan dari Dokter spesialis paru, Feni Fitriani Taufik, jenis polusi udara dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, polutan primer dan sekunder, polutan dalam dan luar ruangan, serta polutan berupa gas dan partikel.
Polutan merujuk pada materi atau substansi pencemar. Polutan udara mengacu pada substansi atau materi yang mencemari udara dan mampu mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
Berbagai Jenis Polusi Udara Terdapat berbagai jenis polusi udara yang hadir di sekitar populasi manusia. Berikut di antaranya.
- Polutan primer dan sekunder. Polutan primer adalah jenis polutan yang langsung dilepaskan ke atmosfer. Sementara itu, polutan sekunder adalah polutan yang terbentuk di udara akibat reaksi kimia dengan polutan lainnya.
Feni menjelaskan, “Polutan primer hadir dalam sekitar kita, seperti letusan gunung berapi, emisi asap dari pabrik, gas buang kendaraan, pembakaran sampah di permukiman, serta kegiatan pertanian. Jika polutan primer tersebut berinteraksi dengan polutan lainnya, maka akan menjadi polutan sekunder.”
- Polutan dalam dan luar ruangan. Polutan juga bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu polutan dalam ruangan dan polutan luar ruangan. Contoh polutan dalam ruangan mencakup asap yang berasal dari kegiatan memasak, pembakaran, pemanasan, serta asap rokok dan agen biologis atau mikroorganisme di dalam ruangan.
Sementara itu, polutan luar ruangan mencakup asap dari pabrik atau industri, gas buang kendaraan, dan aktivitas pertanian.
- Polutan gas dan partikel Jika dilihat dari segi bentuk, polutan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu polutan gas dan partikel. Polutan gas meliputi SO2 (dioksida belerang), NOx (oksida nitrogen), ozon, CO2 (karbon dioksida), serta senyawa organik volatil (senyawa kimia yang terpancar dari cairan atau padatan).
Sedangkan, polutan berbentuk partikel terdiri dari PM 10 (partikel berukuran 10 mikrometer), PM 2,5 (partikel halus berukuran 2,5 mikrometer), dan PM 0,1 (partikel sangat halus berukuran 0,1 mikrometer).
Dampak dari Polusi Udara Terdapat banyak riset yang mengaitkan polusi udara dengan berbagai masalah kesehatan. Feni menguraikan berbagai jenis polutan dan dampak yang dihasilkannya.
Gas seperti SO2, NOx, dan ozon termasuk gas yang bisa memicu iritasi. Begitu juga dengan partikel, yang dapat memicu iritasi, peradangan sistemik, efek karsinogenik, serta kerusakan pada saraf.
Paparan kepada polutan gas dan partikel dapat mengakibatkan dampak kesehatan jangka pendek, seperti:
- Mata menjadi merah dan berair.
- Hidung mengalami rasa gatal, berair, dan tersumbat.
- Saluran pernapasan teriritasi, menyebabkan sakit tenggorokan, batuk, dan gatal-gatal di tenggorokan.
- Jika terhirup ke dalam saluran pernapasan bawah, bisa memicu sesak napas, batuk berdahak, hingga infeksi saluran pernapasan bagian bawah (ISPA).
- Kekurangan oksigen yang menyebabkan sesak napas, yang disebabkan oleh gas CO2 dan CO.
- Peningkatan kasus serangan jantung.
- Risiko keracunan gas.
- Lonjakan kunjungan ke unit gawat darurat (IGD) akibat masalah pernapasan.
Sementara dalam jangka panjang, paparan terhadap polusi udara dapat menyebabkan:
- Penurunan fungsi paru-paru.
- Meningkatnya reaksi alergi.
- Timbulnya penyakit asma.
- Gangguan paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
- Penyakit jantung dan masalah pembuluh darah.
- Risiko kanker.