Pertanian Modern: Dosen UMY Kenalkan Kultur Jaringan di SMA Trensains Sragen

Dalam upaya untuk meningkatkan wawasan, pemahaman, dan ketrampilan guru serta siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dalam pertanian modern, sebuah kegiatan pengenalan teknik kultur jaringan pisang Cavendish diadakan di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dan Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (11/3/23).

Kegiatan ini ditujukan kepada para guru dan siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memperbanyak bibit pisang Cavendish secara mandiri melalui teknik kultur jaringan. SMA Trensains Muhammadiyah Sragen merasa penting untuk membekali guru dan siswanya dengan kemampuan ini, sehingga mereka dapat menghasilkan bibit dengan jumlah yang banyak dan seragam dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sebuah tim dari Fakultas Pertanian UMY yang dipimpin oleh Innaka Ageng Rineksane bekerja sama dengan Etty Handayani dari UMY, dan Rani Agustina Wulandari, dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan mengenai teknik kultur jaringan kepada 40 peserta, yang terdiri dari guru dan siswa. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai kultur jaringan pisang Cavendish di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen pada (4/3/23), yang juga melibatkan kunjungan ke perkebunan pisang Cavendish yang dimiliki oleh sekolah tersebut.

Teknik kultur jaringan merupakan salah satu metode budidaya tanaman yang menggunakan potongan kecil tanaman untuk dijadikan tanaman baru dalam media kultur buatan yang memiliki kondisi aseptik dan lingkungan terkendali. Peserta kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi dan aktif dalam diskusi interaktif, serta mereka juga mengajukan banyak pertanyaan, terutama siswa yang sangat tertarik dengan pengetahuan dan praktek kultur jaringan pisang Cavendish.

Selanjutnya, pada (11/3/23), dilakukan praktek kultur jaringan pisang Cavendish di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian UMY. Praktek ini mencakup pembuatan medium tanam dan sterilisasi, inokulasi atau penanaman, serta aklimatisasi, yang dilakukan baik dalam bentuk demonstrasi maupun praktek langsung. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk melakukan inokulasi atau penanaman eksplan bonggol pisang Cavendish, serta mengaklimatisasi plantlet pisang Cavendish dari medium dalam botol ke dalam medium aklimatisasi di luar laboratorium. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru dalam praktek kultur jaringan.

Di akhir kegiatan, setiap peserta diberikan plantlet pisang Cavendish, yang diharapkan dapat diaklimatisasi dan dipelihara di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen sebagai langkah awal dalam memperbanyak bibit pisang Cavendish melalui teknik kultur jaringan.

Kepala sekolah SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Sunardi, menyampaikan kesan yang positif dan berterima kasih atas kesempatan untuk melakukan praktek langsung dalam perbanyakan bibit pisang Cavendish melalui kultur jaringan. Beliau berharap ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, dan mengucapkan terima kasih kepada LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) serta UMY yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Salah satu peserta siswa, Redissa Latifa, juga mengungkapkan kegembiraannya karena mendapatkan pengalaman dalam inokulasi dan praktek kultur jaringan di laboratorium kultur in vitro Fakultas Pertanian UMY.

Kegiatan ini terbukti berhasil meningkatkan wawasan, pemahaman, dan keterampilan guru serta siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dalam kultur jaringan tanaman pisang Cavendish, seperti yang ditunjukkan oleh hasil tes setelah kegiatan berlangsung.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *