Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak, Ferika Indarwati, dosen Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) bagi para guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tawangharjo Wonogiri. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (27/5//23) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memberikan pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar pada anak dalam situasi emergensi.
Dalam banyak kasus, sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, sekolah dianggap sebagai tempat yang sangat penting untuk mengimplementasikan program dan strategi yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Namun, di Kabupaten Wonogiri, sebagian besar sekolah masih memiliki guru yang minim pengetahuan dan keterampilan terkait kesehatan anak, terutama dalam hal pertolongan pertama dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, pelatihan ini diinisiasi untuk meningkatkan kapasitas guru dan sekolah dalam peduli terhadap kesehatan anak, sehingga mencapai tujuan kesehatan dan kesejahteraan yang diharapkan.
Pelatihan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pengkajian, penyusunan rencana tindakan, dan tahap pelaksanaan. Pengkajian masalah kesehatan di MIM Tawangharjo dilakukan melalui telaah literatur, wawancara, dan observasi. Rencana kegiatan pelatihan melibatkan mitra serta perwakilan dari para guru dan orang tua murid, agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai.
Pada tahap pelaksanaan, pelatihan dilakukan secara online melalui platform Zoom. Acara ini dihadiri oleh 10 guru MIM Tawangharjo. Sebelum pelatihan dimulai, peserta mengisi pre-test untuk mengevaluasi pengetahuan mereka sebelum mengikuti pelatihan. Hasil pre-test menunjukkan bahwa pengetahuan para guru MIM masih minim terkait kesehatan anak, terutama dalam topik bantuan hidup dasar pada bayi dan anak. Rata-rata skor pre-test yang diperoleh adalah 3,5 dari total skor 10.
Proses pelatihan dipimpin oleh seorang moderator dengan setiap sesi pemateri berdurasi 30 menit, yang diakhiri dengan sesi diskusi. Materi pelatihan disampaikan menggunakan media presentasi PowerPoint dan video. Para pemateri memberikan penjelasan menggunakan presentasi PowerPoint dan dilanjutkan dengan praktik langsung yang diikuti oleh peserta. Penyampaian materi berlangsung dengan baik dan lancar, peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan dan mengikuti peraturan yang ada.
Setelah pelatihan selesai, dilakukan post-test untuk mengukur pengetahuan yang telah diperoleh peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata skor post-test sebesar 9 dari total skor 10. Selama sesi diskusi, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan pertanyaan terkait topik yang telah disampaikan. Beberapa peserta bahkan bersedia memperagakan kembali langkah-langkah BHD yang telah diajarkan oleh narasumber.
Ashuri, selaku kepala sekolah MIM Tawangharjo menyadari pentingnya pengetahuan dan keterampilan guru terkait kesehatan anak dan bantuan hidup dasar. Ia mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan dengan topik-topik seputar kesehatan yang penting bagi kesehatan anak.
Melalui pelatihan ini, terlihat adanya peningkatan pengetahuan para guru MIM Tawangharjo dalam bidang kesehatan anak. Rata-rata nilai pre-test dan post-test meningkat sebesar 5,55, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Keterampilan guru dalam memberikan bantuan hidup dasar pada anak menjadi lebih baik, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Pelatihan ini membuktikan bahwa pendidikan kesehatan atau edukasi dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam hal kesehatan anak. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang ditingkatkan, para guru diharapkan dapat memberikan perlindungan dan perawatan yang lebih baik kepada anak-anak di sekolah, sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal.