Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan mewujudkan kemandirian pangan, Talqis Nurdianto, dosen Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), telah melaksanakan program pendampingan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) keripik Enthik-Mu di Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Dalam program ini, diberikan pelatihan pengolahan hasil alam berupa talas sebagai bahan makanan keripik talas (Enthik) dalam bentuk makanan kemasan. Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada Kamis (9/2/23) dengan presentasi mengenai cara pengolahan talas menjadi keripik olahan beraneka rasa. Talas dipilih sebagai bahan utama karena mudah didapatkan oleh masyarakat setempat dan memiliki harga yang terjangkau.
Ide program ini muncul dari usulan masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan meningkatkan produksi keripik talas sebagai produk rumahan. Talqis, sebagai ketua program pengabdian masyarakat, bersama dengan tim KKN 201, juga memberikan bantuan berupa alat pemotongan talas yang didesain khusus untuk memastikan keamanan pengguna. Sebanyak 13 alat pemotongan talas disumbangkan bersama dengan bahan mentah seperti talas dan minyak goreng, serta stiker produk olahan dengan merek Enthik-Mu yang ditempel di kemasan plastik berstandar.
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi, sehingga mereka melanjutkan pelatihan dan produksi keripik secara mandiri dengan menggunakan alat dan bahan mentah yang diberikan melalui program pendampingan.
Untuk menjaga konsistensi produksi keripik Enthik-Mu dan memperluas pemasarannya ke toko swalayan modern, seperti Indomart dan Alfamart, masyarakat perlu terus didampingi. Program ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan UMKM keripik Enthik-Mu.